Cibinong, monitorjabarnews.com – Dalam rangka memperingati hari Pahlawan Ke-79 yang jatuh pada 10 November, Sosial Bisnis Center (SBC) menggelar diskusi santai.
Ketua SBC, Burhanni mengatakan, diskusi yang digelar kali ini bertujuan untuk menjaring pemikiran dari semua tokoh yang hadir.
Tujuan Utama dalam rangka momentum hari pahlawan juga dalam rangka mau menjelang pilkada mencari pemimpin kab bogor ” kedepan kita seluruh elemen yang ada di Kabupaten Bogor harus bersatu bersama-sama solid untuk mengawal siapapun yang jadi pemimpinnya ” harus bisa berkontribusi dan harus bisa memberikan manfaat dan visi misi yang jelas buat masyarakat Kabupaten Bogor intinya kita harus rapatkan barisan seluruh elemen simpul ketokohan, organisasi baik media, ormas, lsm, aktivis, advokat, akademisi intinya kita dapat memberikan pemikiran positif dan kongkrit,” ujarnya Minggu (10/11/24).
Burhan memastikan, forum tidak dimaksudkan untuk memihak salah satu pasangan calon Bupati. “Namun pemikiran semua yang hadir bisa menjadi rekomendasi untuk pemimpin kedepan” Jelasnya
Sementara Adi Prabowo mengatakan pemimpin kedepan harus menciptakan Pusat Informasi Bisnis Terpadu. Dengan PIBT maka Kabupaten Bogor akan dapat mengembangkan semua potensi Kabupaten.
“Kita berharap dengan potensi tergarap otomatis PAD kita akan bisa naik,” jelasnya
Ketua PWI Kabupaten Bogor, Dedy Firdaus mendorong pemimpin kedepan untuk dapat mendirikan sebuah universitas. Sebab dengan penduduk hampir 6 juta sangat disayangkan Kabupaten Bogor belum memuliki universitas. “Harapan saya agar universitas bisa berdiri,” ujarnya
Diketahui, diskusi diikuti sejumlah tokoh dari sejumlah organisasi Masyarakat (Ormas) dan aktivis selain wartawan.
Yudi salah satu senior FKPPI menyatakan timpangnya hampir semua kegiatan di Kabupaten Bogor. Ketimpangan tersebut khususnya karena lemahnya pengawasan hampir di semua kegiatan.
Ketua Forum Guru Muhammadiyah Abie Nasihk mengatakam, minimnya pengawasan menjadi masalah pendidikan dipelosok Kabupaten Bogor. Karenanya pemekaran menjadi solusi agar maksimal dalam pengawasan untuk memperbaiki kualitasnya.
Ketua Gibas, Heri mengusulkan pelatihan pengawasan. Hal ini penting untuk meng Upgreat pengetahuan. “Supaya kita sejajar dengan yang diawasi,” ujarnya
Kedua konsep pengawasan dilakukan secara bersama sama. “Jadi tidak masing masing yang akhirnya mengurangi gaungnya sendiri,” pungkasnya.(red)