Depok, monitorjabarnews.com – Di balik ramainya aktivitas belajar-mengajar di sebuah sekolah negeri di kawasan Tapos, tersimpan cerita getir yang jarang terdengar. Tanah tempat sekolah itu berdiri ternyata milik warga, dan hingga kini belum juga dibayar oleh Pemerintah Kota Depok.
Bagi para ahli waris, perjuangan mendapatkan hak mereka bukan hal baru. Bertahun-tahun sudah mereka mengetuk pintu keadilan, namun jawaban yang datang selalu sama: janji yang tak kunjung ditepati. Gedung sekolah terus berdiri, murid-murid menuntut ilmu dengan tenang, sementara pemilik tanah terus menunggu kepastian yang entah kapan datang.
Tokoh pemuda Tapos, Samsudin Alloy, menyuarakan kegelisahan warga. Menurutnya, keadilan yang seharusnya hadir dari pemerintah justru tampak menjauh.
“Sekolah memang untuk kepentingan umum, tapi jangan sampai kepentingan itu mengorbankan hak rakyat. Sudah jelas tanah itu milik warga, dan seharusnya pemerintah segera menunaikan kewajiban.(AK)