Depok, monitorjabarnews.com – Tingkat partisipasi sering dilihat sebagai variabel untuk mengukur keberhasilan penyelenggaraan pemilu (dan pilkada). Pada sisi lain, sosialisasi yang dilakukan oleh penyelenggara (KPU) kerap dituding sebagai penyebab rendahnya tingkat partisipasi. Padahal, terdapat banyak variabel yang mempengaruhi partisipasi. Karena itu, strategi peningkatan partisipasi harus dibuat menjadi program yang terukur.
Untuk itu KPU Kota Depok bekerja sama dengan para Aktifis dan masyarakat yang tergabung dalam Presidium Aktifis Depok melakukan woro woro kepada masyarakat. Mereka melakukan woro woro ke beberapa tempat strategis yang banyak dikunjungi masyarakat. Seperti Pasar, terminal, dan stasiun kereta.
Program peningkatan partisipasi dan sosialisasi yang terukur itu, kata Willi Sumarlin ketua KPU Depok, untuk mendorong partisipasi masyarakat datang ke TPS. Pendekatan kepada setiap segmen juga harus spesifik. Segmen pemilih pemula, misalnya, harus dengan pendekatan hobi.
“Segmen pemula adalah segmen yang strategis. Pendekatannya melalui hobi masing-masing komunitas. Strateginya, menggunakan isu bahwa memilih itu sesuatu yang menyenangkan. Ada banyak strategi yang bisa dilakukan kepada segmen lainnya,” ujar Willi.
Sementara Hersong kordinator woro woro kegiatan mengatakan, “ini murni untuk mensukseskan pilkada kota depok, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat datang ke TPS,” tutup Hersong.(red)